PRESS RELEASE : IICD CG Conference “The 10th ACGS Implementation: Road to ESG in Indonesia

Setelah penundaan di tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19, Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) kembali mengadakan CG Conference & Award yang ke 12. Acara ini adalah rangkaian acara tahunan, “The 12th IICD CG Conference and Award” yang dilaksanakan dalam 2 (dua) acara secara terpisah yaitu IICD CG Conference dengan tema, “The 10th ACGS Implementation: Road to ESG in Indonesia” yang diselenggarakan secara online dan “The 12th IICD CG Award” yang dilaksanakan secara offline di Ballroom Financial Hall, Jakarta.

CG Conference yang diselenggarakan IICD diharapkan mampu menjadi media diskusi bagi peningkatan praktik-praktik CG ke semua perusahaan publik di Indonesia serta meningkatkan kesadaran pentingnya Environmental, Social and Governance (ESG) di kalangan emiten dan investor pasar modal. Dalam sambutannya, Sigit Pramono, Chairman IICD menyampaikan tema IICD CG Conference tahun ini adalah, “The 10th ACGS Implementation: Road to ESG in Indonesia”. Disampaikan oleh Sigit Pramono, tujuan dari diselenggarakannya CG Conference oleh IICD.  “CG Conference kali ini sebagai bentuk dukungan pengarusutamaan ACGS di Indonesia terutama dalam meningkatkan praktik tata kelola perusahaan. ACGS dan hasilnya juga digunakan oleh regulator sebagai acuan meninjau aturan dan pedoman tata kelola perusahaan untuk meningkatkan praktik tata kelola perusahaan terbuka”, jelasnya. Dalam perkembangannya, IICD mendukung pengenalan konsep ESG di Indonesia dimana konsep tersebut pertama kali diusung oleh gerakan “Who Cares Wins” dari United Nations Global Compact tahun 2004. “ESG menjadi faktor penting yang perlu diidentifikasi oleh perusahaan untuk mengelola resiko serta memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan dengan peluang-peluang baru, terlebih lagi para investor global menggunakan kriteria ESG ini untuk menghindari investasi yang beresiko”, imbuhnya.

CG Conference yang diselenggarakan IICD adalah rangkaian acara menuju acara “The 12th IICD CG Award”. Dalam paparannya, Dr. James Simanjuntak, CG Expert IICD sekaligus Dewan Pembina IICD menyampaikan, IICD melakukan penilaian kepada 200 emiten dengan market kapitalisasi terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Terdapat 2 kelompok yang dinilai, yaitu 100 emiten dengan market kapitalisasi terbesar (BigCap) dan 100 emiten dengan market kapitalisasi menengah (MidCap). Penilaian ini dilakukan oleh 10 assessor IICD yang mumpuni dan berpengalaman di Asean CG Scorecard dengan latar belakang pendidikan S2 dan S3”, jelasnya. Hasil penilaian inilah yang akan diumumkan pada acara “The 12th IICD Corporate  Governance Awards” yang dilaksanakan pada 31 Mei nanti.  

Dalam acara CG Conference yang diselenggarakan oleh IICD, selain Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, juga hadir Ir. Hoesen, MM Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Disampaikan oleh Hoesen peran OJK dalam pelaksanaan RSG di Indonesia. “ESG menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan. ESG menjadi tantangan bagi penciptaan prinsip keuangan berkelanjutan. OJK terus berkomitmen dalam meningkatkan pelaksanaan prinsip keuangan berkelanjutan dengan menerbitkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan”, jelasnya. Sejalan dengan hal itu, OJK pada tahun 2017 juga telah menerbitkan POJK No. 51 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik. OJK senantiasa mendukung emiten dan perusahaan publik pada indeks penguatan ESG.

Dalam mendukung GCG di Indonesia, IICD bersama dengan OJK, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) serta beberapa institusi pegiat GCG menerbitkan Road Map Tata Kelola Perusahaan Indonesia serta Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang bertujuan untuk meningkatkan praktek-praktek Tata Kelola Emiten dan Perusahaan Publik agar dapat bersaing di kawasan ASEAN. Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Akt, Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang juga hadir dalam IICD CG Conference menjelaskan peran KNKG berdasarkan keputusan Menko Perekonomian nomor KEP/49/M.EKON/11/2004. Dalam kesempatan tersebut, Mardiasmo juga menyampaikan usaha KNKG dalam mendukung GCG. “KNKG dalam proses melakukan penyusunan kembali, penyempurnaan serta sosialisasi terkait regulasi untuk penerapan tata kelola perusahaan (GCG) dalam sektor korporasi dan publik di Indonesia untuk memperbaiki tingkat governansi Indonesia, baik di tingkat regional maupun internasional”, jelasnya. Lebih lanjut lagi, KNKG mendukung penerapan konsep ESG di Indonesia tentunya dengan kolaborasi berbagai pihak.

Dalam diskusi bersama panelis yakni Dr. James Simanjuntak (CG Expert Asean sekaligus Project Koordinator Penilaian Emiten di IICD dan juga anggota Dewan Pembina IICD), Jamie Allen (Secretary General ACGA), I Gede Nyoman Yetna (Direktur BEI), serta Bapak Agus Sudiarto (Direktur Manajemen Resiko PT. BRI (Persero) Tbk), bisa diambil beberapa masukan mengenai pentingnya CG dan ESG sebagai rujukan untuk membangun sebuah bisnis yang tangguh dan berkelanjutan. Moderator sekaligus host IICD CG Conference, Vita Diani Satiadhi (Direktur Eksekutif IICD) menyampaikan secara garis besar rekomendasi dalam penerapan ESG di Indonesia. “Pertama, Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap strategi dan implementasi ESG di perusahaan. Kedua, peran penting dari Board dan institutional imvestor dalam membahas issue CG & ESG. Ketiga, perusahaan yang menerapkan prinsip ESG, akan mempunyai kinrja yang lebih baik dibanding perusahaan yang tidak menerapkan ESG. Terakhir, bank yang menerapkan prinsip-prinsip ESG akan mendapatkan perhatian lebih besar dari investor”, jelasnya.

Sebagai rangkaian acara -selain CG Conference-, tahun iniIICD kembali memberikan penghargaan kepada emiten-emiten yang telah mengimplementasikan praktek-praktek tata kelola perusahaan yang baik (GCG) pada tahun sebelumnya dan tidak terkait kasus serius yang bertentangan dengan prinsip-prinsip GCG pada acara “The 12th IICD Corporate Governance Awards”.  Pemberian apresiasi kepada para emiten dengan praktek CG terbaik (BigCap & MidCap) dibagi menjadi 10 kategori, yaitu: Best CG Overall, Best Financial Sector, Best Non-Financial Sector, Best SOE/BUMN, Best Right of Shareholders, Best Equitable Treatment of Shareholders, Best Role of Stakeholders, Best Disclosure & Transparency, Best Responsibility of the Boards, Most Improved, yang akan diumumkan pada puncak acara awards 31 Mei di Ball Room Financial Hall, 2nd Floor, Jakarta.