Kuala Lumpur, 19 September 2024 – Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) bekerja sama dengan Institute of Corporate Directors Malaysia (ICDM) sukses menyelenggarakan Executive Training on Sustainability and ESG pada tanggal 18-19 September 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kapabilitas governansi perusahaan serta mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan ESG (Environmental, Social, Governance) dalam strategi bisnis perusahaan.
Dalam sambutan pembukaan, Vita Diani Satiadhi dari IICD dan Jackie Mah dari ICDM menekankan pentingnya governansi perusahaan yang berkelanjutan dalam meningkatkan kepercayaan investor dan pemangku kepentingan. Mereka juga menyatakan bahwa integrasi ESG tidak hanya relevan dalam menghadapi tantangan global, namun juga krusial untuk menciptakan long-term value creation bagi perusahaan.
Pendekatan Baru dalam Governansi Korporasi dan Keberlanjutan
Hari pertama pelatihan menyoroti pendekatan baru dalam tata kelola perusahaan yang terintegrasi dengan keberlanjutan. Fasilitator Andi Ilham Said dan Sonny S Sukada memandu sesi yang membahas pentingnya etika sebagai landasan keberlanjutan, serta bagaimana prinsip-prinsip keberlanjutan dapat membentuk strategi perusahaan. Selain itu, para peserta mendapatkan wawasan tentang penerapan Sustainability Value Enhancement Model (SEV-Model) dan pentingnya praktik anti-penipuan serta anti-suap dalam membangun tata kelola perusahaan yang kuat.
Sesi praktis ESG Journey Sharing Session dibawakan oleh Charles Brewer, CEO Pos Malaysia. Brewer menekankan bahwa perjalanan ESG merupakan upaya jangka panjang yang menguntungkan bagi perusahaan dan pemangku kepentingan. Sesi hari pertama kemudian ditutup dengan diskusi mengenai praktik profesional dalam pengungkapan dan transparansi laporan keuangan serta keberlanjutan perusahaan.
Membangun Kapasitas dan Pemahaman Mendalam tentang ESG
Hari kedua pelatihan yang dipandu oleh Norhisham Abd Bahrin, fokus pada peningkatan kapasitas dewan direksi dalam mengelola tata kelola ESG. Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan dengan struktur tata kelola keberlanjutan, peran komite dalam jajaran komisaris atau direksi, dan tanggung jawab terkait perubahan iklim serta risiko dan peluang ESG dengan disertai beberapa contoh yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Malaysia.
Peserta juga dilatih untuk lebih percaya diri dalam menghadapi diskusi ESG di ruang rapat dan memahami bagaimana mengintegrasikan ESG ke dalam pengambilan keputusan strategis. Selain itu, topik penting seperti pelaporan ESG dan cara mengelola serta menganalisis data ESG secara efektif menjadi highlight sesi kedua ini.
Pelatihan diakhiri dengan sesi fireside chat bersama Dato’ Merina Binti Abu Tahir, Direktur Independen Non-Eksekutif di beberapa perusahaan besar Malaysia, termasuk Tenaga Nasional Berhad dan AEON Co. (M) Bhd. Dato’ Merina membagikan pengalaman dan tantangan dalam mengelola tata kelola perusahaan dengan fokus pada ESG, serta menggarisbawahi pentingnya peran direksi dalam memimpin perubahan ke arah keberlanjutan.
Pelatihan selama dua hari ini berhasil menegaskan pentingnya integrasi tata kelola berkelanjutan dan ESG di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Para peserta diharapkan dapat menerapkan wawasan dan keterampilan yang diperoleh untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, meningkatkan transparansi, serta memperkuat kepercayaan investor dalam jangka panjang.